PALANGKA
RAYA-Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-15 MTsN-2 Palangka Raya sekaligus peringatan
Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, telah usai Sabtu (3/3) kemarin. Pada acara puncaknya
telah digelar kegiatan jalan sehat, penampilan band, marawis tarian daerah
Kalimantan Tengah (Kalteng) serta pencanangan MTsN-2 bebas buta baca alquran.
Pada
acara puncak HUT MTsN-2 digelar kegiatan Jalan sehat, dengan mengambil star didepan
sekolah Jalan Tjilik Riwut, menuju Jalan Hiu Putih, kemudian melewati Jalan
Rajawali setelah itu masuk Jalan Bandeng dan kembali melewati Jalan Tjili Riwut
serta finish depan sekolah.
Setelah
jalan sehat selesai dilaksanakan, kegiatan kedua berlanjut diatas panggung dengan
penampilan marawis dari pelajar MTsN-2. Berikutnya dilanjutkan dengan
penampilan tarian Mandau yang juga dilakukan oleh pelajar-pelajar MTsN-2, kemudian
dilanjutkan dengan beberapa keterampilan lain serta penampilan perdana El Nur Voice Band.
Sementara
pada kegiatan puncak HUT dan Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di MTsN-2
juga dihadiri, oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenag Kalteng H
Djawahir Tanthowi dan Kemenag kota Palangka Raya Drs H Baihaqi MAp.
Kepala
MTsN-2 Palangka Raya M Irsani menyatakan, pada perayaan hari jadi MTsN-2 dan
peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW dapat diambil banyak manfaat. “Dari
kegiatan ini, kami sangat menyambut baik pencanangan magrib mengaji. Jadi
melalui program ini dapatanak-anak dari pergaulan bebas, karena bagaimanapun
dalam membaca alquran dapat mengatasinya,” kata M Irsani kepada Kalteng Pos
kemarin (3/3).
“Sementara
untuk saat ini,membaca alquran merupakan salah satu syarat untuk kenaikan
kelas. Walaupun dia (pelajar red) pintar, tapi tidak bisa mengaji maka tidak naik
kelas. Jadi kami menghimbau kepada orang tua murid bagi anaknya yang tidak bias
mengaji, untuk mencari guru mengajinya dirumah agar nantinya anak-anak minimal bias
mengenal hurufnya,” ucap M Irsani.
“Di
MTsN-2 sendiri, setiap paginya kecuali hari Senin sekitar 20 menit akan-anak dengan
didampingi guru pembimbing melakukan proses mengaji. Jadi setelah dilihat melalui
kegiatan ini dapat menambah nilai-nilai religious, baik disekolah rumah tangga
ada keharmonisan. Selain itu juga masalah kebuntuan dapat terpecahkan,” katanya. (ala)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar